Anemia merupakan penyakit yang banyak terjadi pada negara yang penduduknya kurang atai tidak memperhatikan pola makan yang sehat. Pola makan yang sehat judtru seringkali dinomorduakan atau bahkan berada pada urutan kesekian setelah kebutuhan-kebutuhan yang lain.
Anemia merupakan penyakit yang disebabkan kurangnya hemoglobin (Hb). Hemoglobin merupakan protein dalam sel darah merah yang mengantar oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Anemia lebih sering disebut dengan kurang darah, karna kadar sel darah merah / hemoglobin dibawah normal.
Resiko terkena anemia lebih besar pada kalangan wanita jika dibandingkan dengan laki-laki. Anemia dapat terjadi bila produksi darah merah dalam tubuh kurang. Selain itu anemia juga disebabkan karena adanya kerusakan sel darah merah. Hal ini sering disebut dengan anemia gizi.
Anemia juga sangat rentan terjadi pada ibu hamil di usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun. Pada sebuah umber, Wintrobe (1987) menyatakan bahwa usia ibu dapat memengaruhi timbulnya anemia, yaitu semakin rendahnya usia ibu hamilmaka semakin rendah kadar hemoglobinnya. Muhilal etal (1991) dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat kecenderungan semakin tua umur ibu hamil maka presentasi anemia makin besar.
Penyebab
Kekurangan zat besi dalam darah merupakn faktor utama penyebab seseorang terkena anemia. Kondisi ini terjadi secara bertahap, yang diawali dengan penurunan kadar zat besi dalam tubuh hingga mengurangi produksi hemoglobin dan sel darah merah secara perlahan. Umumnya, anemia disebabkan karena adanya perdarahan hebat dan bersifat akut dan kronik. Penyebab akut misalnya pada kecelakaan, pembedahan, persalinan, dan pecahnya pembuluh darah. Sedangkan pada penyebab kronik antara lain, mimisan, hemmoroid/wasir, kanker atau polip pada saluran pencernaan, tumor pada ginjal, serta perdarahan pada saat menstruasi terjadi.
Ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan seseorang menderita anemia:
1. Kekurangan zat besi, vitamin B12 dan asam folat. Pemberian asam folat dapat memberikan kesembuhan pada kelainan darah. Kekurangan salah satu dari vitamin ini akan menyebabkan anemia megaloblastik, yaitu ukuran sel darah meah yang lebih besar dengan warna merah muda.
2. Kerusakan sumsum tulang belakang dan ginjal
3. kehilangan darah akibat terjadinya perdarahan dalam atau dapat juga terjadi karena adanya siklus haid perempuan
4. Penghancuran sel darah merah, yang disebut dengan anemia hamolitik
5. masa pertumbuhan
6. Masa kehamilan
Selain penyebab di atas, terdapat penyebab lainnya yaitu terjadi karena adanya infeksi HIV, hal ini bukan disebabkan karena virus yang menyebabkan HIV akan tetapi disebabkan karena terinfeksi oleh obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan pada seseorang yang terinfeksi HIV.
Cara mengobati anemia sendiri tergantung dari macam penyebabnya, antara lain dengan:
1. Mengobati perdarahan kronis, misalnya pendarahan pada wasir, siklus menstruasi, atau mimisan.
2. Memperbaiki kelangkaan zat besi, vitamin B12/asam folat, jika terjadi. Yaitu dengan cara mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan vitamin B12, seperti sayur-sayuran (bayam, kangkung), sumber protein hewani (daging-dagingan, hati, ikan).
3. Menghentikan pemakaian obat-obatan atau mengurangi dosis obat-obatan penyebab anemia.
Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan cara transfusi darah jika anemia sudah sangat parah akan tetapi, hal ini jarang dilakukan karena adanya resiko terjadi infeksi dan penekanan sistem kekebalan tubuh. Transfusi darah juga dapat menyebabkan infeksi HIV dan meningkatnya resiko kematian.
sumber : Paras
Tidak ada komentar:
Posting Komentar