Blog yang Saya ikuti

Rabu, 29 Juni 2011

what should I do? Get Ready Now!

"Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikanlah kami di bulan Ramadhan."
aamiin

Kira-kira satu bulan lagi, bulan Ramadhan tiba. Semoga, Allah mengabulkan doa kita agar bisa bertemu lagi dengan bulan penuh berkah itu. Di bulan Ramadhan, bulan dengan sebutan syahrul azhim mubarak ini, banyak hal-hal istimewa yang bisa kita dapatkan. Antara lain yaitu meningkatnya kadar pahala amalan wajib sebesar 70 kali, meningkatnya kadar amalan sunnah menjadi seperti amalan wajib , serta ada Lailatul Qadar atau malam seribu bulan.

Setelah mengetahui bahwa akan datang (lagi) bulan istimewa, bulan suci Ramadhan, tentunya kita mesti mempersiapkan diri menyambut kedatangannya. "What should I do?" Hold on, Friends. Sedikitnya, ada 5 hal yang perlu kita persiapkan.

  1. Mental
  2. Ruhiah / spiritual
  3. Fikriyah / akal
  4. Fisik
  5. Materi
Singkatnya sih, itu perlu disiapkan dari sekarang.
Supaya kita lebih mantep persiapannya, simak khutbah Rasulullah SAW. berikut.

Wahai manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agung, bulan penuh berkah, di dalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah SWT menjadikan puasanya wajib dan qiyamulailnya sunnah. Siapa yang mendekatkan diri dengan kebaikan, maka seperti mendekatkan diri dengan kewajiban di bulan lain. Siapa yang melaksanakan kewajiban, maka seperti melaksanakan 70 kewajiban di bulan lain. Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan kesabaran balasannya adalah surga. Bulan solidaritas, dan bulan ditambahkan rizki orang beriman. Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka diampuni dosanya dan dibebaskan dari api neraka serta mendapatkan pahala seperti orang-orang yang berpuasa tersebut, tanpa dikurangi pahalanya sedikitpun.

Senin, 27 Juni 2011

just-Bieber's song





Totto-Chan

Buku itu berjudul Totto-Chan. Sampul buku itu berwarna putih dan bergambar seorang gadis kecil mengenakan pakaian tebal berbulu yang berwarna putih, dengan topi serta sepatu hitam. Buku itu dicetak hardcover, namun tetap ringan dibawa.

Jika kita lihat judul buku dan nama penulisnya yaitu Tetsuko Kuroyagi, dengan cepat dapat kita terka bahwa kisal di buku tersebut berasal dari negeri Sakura (Jepang) yang sudah diterjemahkan. Totto-Chan adalah nama seorang gadis kecil yang bersekolah di kelas satu, sekolah dasar. Umur Totto-chan baru 7 tahun. Namun, penglaman hidupnya banyak sekali. Totto-chan punya rasa ingin tahu yang besar, sampai-sampai guru sekolah dasar biasa pun tak sanggup menghadapi tingkahnya. Hingga ia harus berpindah sekolah ke Tomoe-Gakuen, yaitu sebuah sekolah yang dirancang berbeda dari sekolah pada umumnya. Tomoe-Gakuen memiliki beberapa gerbong kereta yang tak terpakai, sebagai ruang kelas. Tomoe-Gakuen menjalankan kegiatan belajar yang berlandaskan pada keinginan siswa usianya. Totto-chan merasa sangat senang bersekolah di sana. Banyak hal-hal menarik yang ia dapatkan, yang berbeda dari sekolahnya yang lama.

Kisah-kisah menarik Totto-chan selama menjalani hari-harinya di Tomoe-Gakuen, ditulis dengan ringan, bahasa yang sederhana namun sarat makna. Buku ini cocok dibaca oleh para guru dan calon guru, agar membuka sudut pandang guru terhadap siswanya yang terkadang terkotak-kotak oleh sistem pendidikan. Banyak inspirasi bisa diambil dari pemikiran kepala sekolah Tomoe-Gakuen. Buku ini pas untuk dibaca di waktu istirahat ataupun diperjalanan, karena isinya sangat santai, menarik, dan lucu.

perhatikan hati kita

Tanpa perlu kamu ucapkan pun, aku sudah tahu bahwa aku lemah. Aku memang cengeng. Aku minta bantuanmu itu bukan berarti aku Se-Lemah yang kamu ucapkan. Maaf saja, penilaianmu itu salah. Kalau memang tak bisa membantu pun, tak apa-apa. Aku tak ingin bantuanmu itu datang dengan terpaksa. Apa perlu kamu ucapkan itu? Lebih baik tak usah menawarkan keinginanmu untuk membantu atau memberi, daripada harus kamu iringi dengan kata-kata negatif itu. Kamu harus tahu, bahwa orang lain bisa tanpamu, tapi kamu tak kan berarti tanpa adanya orang lain di sekitarmu. Jadi, kalau kamu ingin membantu, lakukan dengan baik. Tapi jika terdapat sedikit saja rasa berat hati, lebih baik tak usah sesumbar.
Alhamdulillah. aku bisa belajar beberapa hal tentang kehidupan ini, dari peristiwa singkat itu.

  • Bahwa kita harus perhatikan hati kita, khususnya niat kita ketika hendak menolong atau membantu orang lain atau berbuat kebaikan apapun itu. Apakah niat kita itu ikhlas dengan hanya mengharapkan ridha Allah? Ikhlas ketika melihat orang lain bahagia dengan perbuatan kecil kita yang tak seberapa dibandingkan nikmat Allah yang melimpah ruah?
  • Bahwa kita juga perlu perhatikan perbuatan kita khususnya perkataan kita terhadap orang lain. Meskipun, sebenarnya Peristiwa singkat itu tidak membuatku sakit hati. Tapi justru menyadarkanku sekali lagi, betapa kata-kata kita dapat sengan mudah menghujam hati seseorang bak pisau atau pedang yang tajam, yang dapat menyakiti atau bahkan menghancurkan perasaan orang lain.

Sabtu, 25 Juni 2011

harus kau tahu

harus kau tau
tidak ada yang perlu dikhawatirkan
tentang aku
Insya Allah, aku tau yang aku lakukan
jadi
tidak ada yang perlu kau khawatirkan
apalagi berlebihan
kau bisa menolongku
saat aku butuh
tapi saat ini
biarkan aku berjalan
kau bisa memperhatikanku dari jauh
meski mungkin aku akan terjatuh
tapi aku yakin
setelah itu aku akan berjalan lagi
dan kemudian aku akan berlari
sekali lagi aku katakan
tidak ada yang perlu kau khawatirkan
selama aku masih bisa melakukannya sendiri
dan yakinlah akan pertolongan dari Allah untukku di sini
karena Allah akan menolong kita
hamba-Nya yang lemah

Rabu, 22 Juni 2011

Menyesal

Sesal dan kesal tidaklah sama
Sesal akan membuat kita berpikir
andainya saja tidak ku lakukan itu
itu adalah kesalahan
Sesal membuat kita jera
tidak akan aku ulangi lagi
kesalahan yang sama
Sesal membuat kita kecewa
atas kesalahan yang terjadi

bagaimana harus hapuskan sesal itu?
relakanlah peristiwa itu
maafkanlah diri kita
meski sakit dirasa di sini
di tempat lembut yang mudah tersentuh ini
di tempat yang mudah terbolak-balik
yaitu hati
lalu bertobatlah
katakan, aku menyesal telah melakukannya
aku menyesal mengatakannya
aku menyesal
aku menyesal
aku menyesal
atas kesalahan itu
dan aku bertobat

Senin, 20 Juni 2011

yes, I did

Today, I did deactivated my social network account such as facebook and twitter. I don't know. If you ask to me why, I don't know what to answer. I guess, I just wanna do it. How long? I don't know too. Then, how could I keep in touch with my friends? I don't know. I think that I can call them or sending short message from my handphone. And they can do the same thing also. I hope that what I already do is the good way. Thank you so much for all of my friend in facebook and twitter also. Hopefully we'll meet again next time.

Rindu

Sore itu, pukul 4, Tari baru saja selesai menghabiskan waktunya berjam-jam bersama anak-anak yang menderita penyakit kanker. Sudah hampir sebulan, Tari menemani mereka. Sambil melepas lelah, ia pergi ke kafetaria rumah sakit dan meneguk segelas teh hangat.

Sejenak, Tari tersadar akan sesuatu di pikirannya. Sudah beberapa hari terakhir, Vino tak terlihat di sekitar rumah sakit. Berbeda dari biasanya, Vino sering membantu Tari menemani anak-anak di sana. Di tengah-tengah pemikirannya itu, beberapa suster dan dokter, datang dan pergi untuk menghampiri dan menyapa Tari yang betah duduk di kafetaria.

Sepuluh menit berlalu, sebuah pesan singkat masuk ke telepon genggamnya. Pesan itu berbunyi, "Malam ini mas pulang ke Indonesia. :)" Harun, kakak Tari, mendapat liburan selama sebulan. Segera saja, Tari membalas pesan dari kakak satu-satunya itu. Tari membalas pesan singkat itu, "Wah!Benarkah? Bawa oleh-oleh ya! Nanti aku jemput deh, Mas. Jam berapa mendarat?" Sepuluh menit kemudian, pesan balasan dari Harun tiba, "sekitar jam 3 pagi, De. Tenang saja, Mas belikan banyak buat kamu. Mas tunggu ya, di bandara. Kalau tidak jadi, bilang ya, De." Betapa senangnya hati Tari. Sekian lama berpisah dengan Harun yang kuliah di luar negri, akhirnya besok pagi pulang juga ke Indonesia. "Asyik! Mas Harun pulang", ucap Tari dengan gembira di dalam hati. Setelah menghabiskan teh hangatnya, Tari segera pulang dan dengan semangat memberitahukan ayah dan ibu bahwa Harun akan pulang.

Malam berganti, jam 2 malam itu, Tari menjemput Harun ke bandara bersama ayah dan ibu. Tak berapa lama setibanya di terminal kedatangan luar negri, Harun pun terlihat datang. Tanpa malu-malu, dari kejauhan Tari berlari menghampiri Harun sambil berteriak memanggil namanya dan memeluknya erat, layaknya Cinta berlari menghampiri Rangga di film Ada Apa Dengan Cinta. Harun sampai hilang keseimbangan dan hampir jatuh. "aku kangen sama Mas Harun", kata Tari usai melepas pelukannya. "Mas juga kangen sama Tari, adik mas yang semakin cantik ini", jawab Mas Harun. Ayah dan Ibu pun menghampiri mereka dan mereka pun melepas rindu. "kamu sehat kan, Run?" tanya ibu. "iya, Bu. Harun sehat", jawab Harun. "sudah-sudah, kita pergi dulu dari sini, baru tanya-tanya", kata ayah. Pagi itu, wajah Tari begitu berseri-seri. Begitu cepatnya, Tari langsung membayangkan pergi jalan-jalan dan bersenang-senang bersama kakaknya yang berbeda usia empat tahun dengannya itu.

badminton coach

This afternoon, when I sit under the tree at campus, I saw some children getting an exercise at field. There are three boys with their coach. Somehow, I impressed with the thing that they do. During they doing exercise, I just pay attention to them for almost 30 minutes. The three boys running back and forth around the field, crawling, and jumping over the barier, until they shirt wet. First, I guess that they were football player. But then, I realize that they were badminton player. Wow! It's my first time that I saw how badminton exercising. The coach, however, is teacher too. He is sport teacher. And the three boys are good student, because they listen carefully to the coach direction. And they neither showing expression annoyed nor bored. Wow. Cool. Whereas, they are just a kid. I'm so stunned with them. Suddenly, the coach stop his step, looking at me, and waving his hand to me. I was surprised. What was he doing? I wondered. Then I was laughing, after I asked to myself "did he trying to wake me up from my sighting? or he just wanted to greeting me?" wkwkwkwkwk.... whatever. It was a little bit strange but funny. :D And I'm amused. Hihihihi... :p

Jumat, 17 Juni 2011

Alasan

Maksud hati ku sampaikan
namun tak sampai
maksud hati ku katakan
tapi tak terucap
maksud hati ku ceritakan
padamu
apa hendak dikata
cerita ini tak mudah ku berikan
lagi... waktu ku belum sempat
dan ceritaku pun tak terungkap

tapi kenapa kamu diam?
saat aku diam
akhirnya..
akan ada banyak alasan
sepuluh, seratus, atau sejuta?

jika aku katakan
apa kamu mengerti? seperti aku
jika aku katakan
apakah itu berarti? untukmu

dari sini, aku melihatmu
bukan!
aku hanya coba membaca dirimu
alasan apa lagi...

Minggu, 12 Juni 2011

kisah yang tertunda

Cuaca hari ini teduh. Matahari bersinar, angin bertiup sejuk, meski langit sedikit kelabu. Rasa penasaran di benak Tari, masih menggebu. Ia ingin sekali tahu jawaban Linda atas ungkapan Setyo kepadanya. Ini hari minggu dan Tari sedang tidak ada jadwal kunjungan ke rumah sakit. Ia kemudian pergi menemui Linda di rumah sahabatnya itu. Semakin jauh Tari pergi meninggalkan rumah, semakin gelap langit siang itu. Sepertinya, hujan deras akan segera turun. Untungnya, ia membawa payung di tas, karena ia berangkat menggunakan bus umum antar kota. Rumah Tari dengan rumah Linda yang berjarak 25km itu, ditempuh dalam waktu dua jam perjalanan.

Jam 3 sore, Tari tiba di rumah Linda. Gerimis sudah mulai jatuh dari awan. Namun, paduan rok rampel bunga-bunga dan shirt biru laut yang dikenakan Tari, tetap terlihat cerah menawan beberapa orang di bus dan di jalanan sepanjang ia berjalan. Di depan pagar, Tari menelepon Linda, agar segera membukakan pintu untuknya. Tak berapa lama, pintu terbuka dan Linda menghampiri Tari. Mereka hanya berdua di rumah itu. Orang tua Linda bertempat tinggal di Bandung. Sedangkan Linda tinggal bersama dua orang keponakan perempuan yang saat ini sedang liburan semester ganjil ke rumah orang tua masing-masing.

Duduk berdua di ruang keluarga, bersama sahabat, sambil menikmati hangatnya minuman coklat di tengah suasana hujan gerimis, terasa sangat nyaman. Sejenak hiruk pikuk perkuliahan dan skripsi mereka, bak lenyap tersapu rintik hujan. Saat seperti ini, sangat sesuai untuk saling bicara dari hati ke hati. Linda memulai perbincangan dengan bercerita tentang rencananya pergi ke Bandung besok. "aku akan berada di sana selama 3 hari, karena ada acara keluarga besar," Linda memberitahu kepada Tari. "Kamu mau aku belikan oleh-oleh apa Tari?" Linda bertanya dengan mengukir senyuman manis di bibirnya. Kemudian, Tari menjawab, "oh, begitu. hmm, apa ya? Sebenarnya, apa pun boleh. Tapi kalau mau bawa Kartika atau Amanda, boleh banget, hihii" kali ini Tari menyengir lebar dibalik tawa kecilnya. Beberapa gurauan mengenai berat badan selanjutnya, membuat suasana pun menjadi semakin hangat. Hingga tibalah Tari memulai pembicaraan tentang Setyo. Tari memulainya dengan sebuah pertanyaan, "hmm, bagaimana dengan Setyo? apa jawaban kamu, Linda?" Pertanyaan itu pun berbalas sebuah senyuman lebar di wajah Linda selama satu menit, yang menimbulkan tanda tanya di benak Tari. Kemudian Linda berkata, "ckckck, Tari, Tari" tertawa kecil dan Linda melanjutkan dengan, "itu semua cuma bercanda. Aku cuma bercanda, Tari." Setelah itu, Linda tertawa geli sambil memandangi ekspresi wajah Tari yang terkejut, senang, dan bingung. Tak tega melihat ekspresi Tari itu, Linda pun meminta maaf di tengah tawanya, sambil mendekati Tari dan merangkulnya "maaf, maaf. Aku benar-benar cuma bercanda kok. Apa kamu benar-benar menganggapnya sungguhan, Tari? Itu cuma sedikit ingin tahu tanggapanmu saja sih. Karena dari gelagatmu itu, aku tahu kalau kamu ada rasa dan harap pada Setyo. Iya kan? Ayo, mengaku?" Cukup melegakan bagi Tari, setelah mendengar kata-kata Linda itu. Meski sebenarnya Tari agak malu, karena terkena tipuan Linda dalam waktu yang cukup lama. "aah, Linda. apa-apaan sih? eh, tapi akting kamu hebat juga ya!" kata Tari. Mereka pun tertawa bersama, akrab, dan semakin hangat.

Rabu, 08 Juni 2011

something happened today

Setelah sempat lupa dgn tugas2 kuliah, ketika ingat malah bingung mau mulai dari mana. -_-'
Lebih parah lagi, I also forgot that I've got many examination next week. Ya Robbi, Ya Allah, ampunilah kami.

Menyedihkan. Dua hari lagi, seharusnya dan memang HARUS, kelompok DPS kami presentasi (mengajar menggunakan alat peraga yang telah dibuat). Namun, hingga tadi siang, ketika kami mencoba menjalankan alat kami, alat itu justru masih belum bekerja dengan benar. Bukan hanya menyedihkan, tapi juga mengkhawatirkan. Semoga, besok alat kami itu bisa berjalan/bekerja dengan benar dan baik. Aamiin.

Hidup harus tetap dijalani dengan semangat^^, berusaha, berdoa, dan tawakal kepada Allah SWT.

Senin, 06 Juni 2011

Be happy

Bersyukur lebih menyenangkan daripada mengeluhkan keadaan. Bersyukur dapat dimulai dengan memperhatikan keadaan kita dengan melihat semua yang masih bisa kita lakukan, yang masih kita punya, dan sebagainya.

Alhamdulillah. Hari ini, adik-adikku itu akur dan berkelakuan baik. Si bungsu terlihat rajin membaca bukunya berulang-ulang, mempersiapkan diri untuk menghadapi ulangan akhir semester yang sedang berlangsung minggu ini. Alhamdulillah. Bahkan, setelah hari ini ia berpuasa sunnah, si bungsu merencanakan untuk bangun malam kembali (nanti malam), untuk melaksanakan sholat tahajud. Subhanallah. Alhamdulillah. Senang sekali melihat betapa semangatnya ia. Sebuah perubahan drastis yang tiba-tiba.

Alhamdulillah. Hari ini dikunjungi tanteku lagi. Senang rasanya mendapat perhatian dari tanteku itu. Sejak aku kecil, tante sangat baik kepadaku, kepada kakak dan adik-adikku juga. Subhanallah. Melihat perhatiannya itu, sungguh menyentuh hatiku. Tante, sebuah potret ketegaran hati yang patut diacungi jempol. Seorang single parent yang penuh perjuangan membesarkan dua anak perempuannya, namun tetap dengan senang hati memperhatikan keponakan-keponakannya juga. Subhanallah. Alhamdulillah. Semoga, anak-anak tante bisa menjadi anak solehah yang juga punya ketegaran dan kebaikan hati sepertimu, Tante Ita.

Alhamdulillah. Hari ini, banyak nikmat yang tak akan dapat ku hitung yang masih diberikan ALLAH SWT. dan semoga nikmat-nikmat ini selalu diberikan oleh-Nya kepadaku, keluargaku, dan kita semua, umat muslim.

Tetap semangatlah!

Tetap semangatlah, meski apa yang dicari belum ditemukan.
Tetap semangatlah, karena perjuangan kita punya nilai dan arti.
Tetap semangatlah, walau rintangan menghambat langkah.
Tetap semangatlah, karena ujian harus kita lewati dengan semangat.
Tetap semangatlah, tetap semangatlah! Semangaaaaaaaat!!!

Minggu, 05 Juni 2011

Motion (Physics Lesson)

Describing Motion

We already know that many things in this world are moving. For example, a cyclist moving along a straight line, cars on the highway, planes in the sky and trains traveling between stations, etc.
How do we describe such movements? In Physics, kinematics is the study of the motion of objects. Kinematics is the science of describing the motion of objects using words, diagrams, numbers, graphs, and equations. Kinematics is a branch of mechanics. The goal of any study of kinematics is to develop sophisticated mental models that serve to describe (and ultimately, explain) the motion of real-world objects.

Now, what is the meaning of motion? Such terms as scalars, vectors, distance, displacement, speed, velocity and acceleration, are used with regularity to describe the motion of objects.

Distance and displacement are two quantities that may seem to mean the same thing yet have distinctly different definitions and meanings.
  • Distance is a scalar quantity that refers to "how much ground an object has covered" during its motion.
  • Displacement is a vector quantity that refers to "how far out of place an object is"; it is the object's overall change in position.
You must also know that a vector quantity such as displacement is direction-aware and a scalar quantity such as distance is ignorant of direction. When an object changes its direction of motion, displacement takes this direction change into account; heading the opposite direction effectively begins to cancel whatever displacement there once was.

Just as distance and displacement have distinctly different meanings (despite their similarities), so do speed and velocity. Speed is a scalar quantity that refers to "how fast an object is moving." Speed can be thought of as the rate at which an object covers distance. Velocity is a vector quantity that refers to "the rate at which an object changes its position." Velocity is a vector quantity. As such, velocity is direction aware. When evaluating the velocity of an object, one must keep track of direction. It would not be enough to say that an object has a velocity of 55 mi/hr. One must include direction information in order to fully describe the velocity of the object. For instance, you must describe an object's velocity as being 55 mi/hr, east. This is one of the essential differences between speed and velocity. Speed is a scalar quantity and does not keep track of direction; velocity is a vector quantity and is direction aware.

Note that speed has no direction (it is a scalar) and the velocity at any instant is simply the speed value with a direction.

Since a moving object often changes its speed during its motion, it is common to distinguish between the average speed and the instantaneous speed. The distinction is as follows.

Instantaneous Speed - the speed at any given instant in time.
Average Speed - the average of all instantaneous speeds; found simply by a distance/time ratio.

In conclusion, speed and velocity are kinematic quantities that have distinctly different definitions. Speed, being a scalar quantity, is the rate at which an object covers distance. The average speed is the distance (a scalar quantity) per time ratio. Speed is ignorant of direction. On the other hand, velocity is a vector quantity; it is direction-aware. Velocity is the rate at which the position changes. The average velocity is the displacement or position change (a vector quantity) per time ratio.

Kamis, 02 Juni 2011

Hilang, Rindu, dan Kembali

Aku merasa seperti telah hilang jejak. Entah dimana sekarang aku ini. Seperti terkungkung kesepian atau mungkin kehampaan. Aku tidak tahu jelas.

Aku rindu masa itu. Aku rindu jalan itu. Saat aku melihat betapa besarnya kecintaan mereka pada jalan itu, hatiku sedikit meringis sedih. Dahulu, aku pernah ada di sana seperti mereka. Meskipun, aku tak tahu, apakah aku benar-benar berada di jalan itu. Dahulu, meski aku tak seberani mereka, aku ada di sana. Dahulu, meski sedikit, aku mencoba melakukan seperti apa yang mereka lakukan. Aku sungguh rindu jalan itu. Dan aku tahu, tanpa aku di sana, jalan itu tetap akan ada yang menghuni. Mereka itulah orang-orang yang hatinya tergerak. Aku memang bukan apa-apa. Mungkin pula, mereka tak butuhkan aku. Tapi aku sadar, aku lah yang membutuhkan keberadaanku di antara mereka.



Bagaimanakah caranya agar aku bisa kembali? Bagaimanakah? Aku ingin kembali. Aku ingin kembali ke jalan itu. Karena di sana, di jalan itu aku temukan sebuah rasa yang menggebu-gebu dan menggetarkan hati. Aku harus kembali. Aku tidak boleh mengatakan 'bisakah aku kembali?'. Karena aku harus kembali. Aku harus berada di jalan itu lagi. Untuk itu, sejak saat ini juga, aku harus berjuang agar bisa kembali ke sana. Sebuah jalan yang hanya bisa ditempuh dari hati yang tergerak, hati yang bersih, dan hati yang beriman.

Rabu, 01 Juni 2011

be a good

Suddenly, I wanto say that I'll try to be a good daughter, a good sister, a good student, a good friend, a good teacher, then become a good person.
InsyaAllah, I can do it.
Aamiin.