Blog yang Saya ikuti

Jumat, 25 Juni 2010

Belajar Masak => Resep Praktis

Macaroni Schotel

Bahan :
1. Macaroni
2. Daging giling / cornet
3. Sosis sapi, potong kecil-kecil
4. Keju parut
5. Susu cair (kemasan kotak kecil, 2 buah)
6. Telur ayam (3 butir)
7. Mentega / Margarin (2 sdm)
8. Garam (1 sdt)
9. Merica / Lada bubuk (sesuai selera)
10. Bawang bombay (1 siung)

Cara Memasak :
1. Lelehkan margarin di wajan, lalu tumis bawang bombay hingga harum. Tiriskan.
2. Kocok telur bersama garam dan merica. Sisihkan.
3. Rebus Macaroni (sesuai cara pada kemasan), tambahkan 2 sdm minyak goreng agar tidak lengket. Tiriskan.
4. Campurkan macaroni rebus, daging giling/cornet, keju parut, dan sosis di dalam pinggan pemanggang. Aduk hingga rata.
5. Tambahkan telur yang telah dikocok tadi, susu cair, dan tumisan bawang bombay. Aduk rata.
6. Panggang dalam oven (kurang lebih 30 menit), hingga matang.

Kamis, 24 Juni 2010

Jembatan Penyebrangan

Di kecamatan Ciledug, kota Tangerang, memiliki sebuah kawasan ramai yang menjadi pusat perbelanjaan dan bisnis. Disana, terdapat dua buah mall besar yang saling berhadapan serta terdapat pula pasar tradisional disekelilingnya. Dahulu, kawasan ini rentan dengan kemacetan. Wajar saja bila kemacetan terjadi, karna ada banyak sekali angkutan umum yang melintasi kawasan ini. Sekarang, setelah dilakukan pelebaran jalan raya dan pembuatan underpass, maka kemacetan di Ciledug telah dapat teratasi. Namun, Kesemerawutan lalu lintas masih terus berlanjut.

Lalu, bagaimana sebaiknya??

hmm.., kalau menurut saya,, akan lebih baik jika dibangun Jembatan Penyebrangan di sana, serta mini terminal di Ciledug. Karna, setelah saya lihat, calon penumpang angkutan umum pula yang semerawut di jalan. Sehingga, selain terlihat membahayakan, juga mendukung tidakan para supir angkutan umum yang menghentikan mobilnya sembarangan. Jika, jembatan penyebrangan telah tersedia dan dapat digunaka secara optimal, maka pengunjung kawasan itu yang juga calon penumpang dapat dilokalisir. Dan pada akhirnya, diharapkan para supir angkutan umum dapat lebih terlokalisir pula. Sedangkan penyediaan mini terminal mungkin akan lebih baik lagi dampaknya. Sebab, letak terminal di Lembang sepertinya tidak strategis lagi.

Yah,, semoga saja, suatu saat bisa terwujud Ciledug yang lebih tertib lagi lalu lintasnya.

Sabtu, 19 Juni 2010

sastra books club

"hmm,, gak akan seru kalau liburan gak melakukan satu hal baru."
Yups, itulah yang sedang dipikirkan Tari saat ini. Liburan akhir tahun ini, sepertinya tidak ada traveling. Pasalnya, kondisi kantong Tari memang sedang tidak sehat, alias besar pasak daripada tiang. Tapi, liburan masih bisa menyenangkan dengan hal lain yang gak harus mengeluarkan banyak uang. Salah satunya bergabung di satu komunitas baru. Tari yang mempunyai ketertarikan terhadap sastra klasik pun memutuskan untuk bergabung di satu komunitas yaitu "sastra book club".

Hari itu, meskipun langit agak mendung dan sesekali gerimis, tak mengurungkan niat Tari pergi ke perkumpulan barunya itu di sebuah plaza di kawasan Cilandak. Mobil kuning produksi jepang yang dikendarainya telah sampai di parkir area plaza. Dan, tibalah ia di komunitas barunya. Tari mengecek isi tasnya, "semoga buku yang kubawa ini banyak peminatnya" katanya dalam hati.

"Hai, selamat siang. Saya Tari" perkenalan pun dimulai.
"wah, kamu baru gabung disini Tari?" sahut seseorang di meja sebelah.
Terkejutlah Tari mendengar kata-kata yang terucap dari mulut Setyo.
"loh? kamu anggota club ini ya? iya, aku baru gabung disini, kebetulan sekali yaa!" jawab Tari.
Arif, ketua club pun menyambung perbincangan mereka, "selamat bergabung ya Tari! hari ini kamu bawa buku apa?"
"oh, saya bawa buku 'Di Bawah Lindungan Ka'bah' karangan Buya Hamka, ini" tari mengajukan bukunya dan pembicaraan terus berlanjut. Betapa senangnya ia, membayangkan liburan panjangnya bersama Setyo di club ini.

Senin, 14 Juni 2010

tumpahnya air

Entah apakah aku yang terlalu emosi atau aku belum mengenalnya dengan baik. Padahal, dia adalah adikku. Tapi bahkan, sampai umurku kini, masih saja aku beradu lidah. Malam ini, teriakanku untuk menyadarkannya dari bahaya malah menjadi pemicu api. Bingung aku, dengan diriku juga dengan adikku itu. Bagaimana caranya agar aku bisa akrab dengan adik laki-laki-ku itu.

Sebaliknya, dari kejadian malam ini, ada satu hal yang membuatku sedih, yaitu karena ibu harus berjuang melawan rasa takutnya untuk melindungi adik-adikku juga aku. Padahal, aku tahu, dia sedang kelelahan dan sibuk menyelesaikan pekerjaan kantornya hingga larut seperti sekarang.

Adikku itu bagaimanapun kan bisa menjadi adik yang baik! Tidakkah dirinya tergerak untuk hanya sekedar melawan kantuknya? Padahal dia tahu ibu sedang berjuang! Malam ini, aku benar-benar kesal dengan adikku!!! Kesal!! Kesal!! Kesal!!! Kapan sih,, dia bisa berguna?! Semua itu kan buat dirinya sendiri, buat Ibu, dan buat keluarga ini juga! Ya Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus. Semoga, aku temasuk orang yang Allah beri kesabaran.

Sabtu, 12 Juni 2010

Cacing tanah merah Jambu

Bener-bener deh, banyak banget hal-hal yang berkesan di semester ini. Yang jelas, penuh dengan emosi, dan mungkin banyak pula dari teman-teman yang terkuras hatinya.
Seperti cacing tanah yang berwarna merah jambu.
Cacing yang ku kenal tinggal di dalam tanah yang dalam, lembab dan gembur.
Warnanya memang merah jambu, tapi tanah menutupinya hingga semakin sulit terlihat,
kalau-kalau mata kita kurang jeli.

Sepertinya, cacing itu bersembunyi. Padahal, memang disanalah tempatnya yang tepat.
Mungkin aku berpikir, cacing itu menggelikan. Padahal, cacing berjasa besar bagiku.
Tanpa suara, tanpa terasa. Cacing melakukan kebaikannya.
Bukan hanya menyuburkan tanah untuk tanaman yang tumbuh disana,
tapi juga untuk keseimbangan alam.

Begitulah, ada yang bisa kupahami dari si cacing tanah merah jambu.
Bahwa, berbuat kebaikan, tak harus tampak.
Cukup Allah yang tahu.
Bahwa, hidup ini bertautan.
Bahwa, banyak hal berharga, dari hal yang sering aku sepelekan.

sound of heart

Wah,, Tari yang kini berusia 20 tahun, benar-benar berbeda. Gaya dan penampilannya berubah 180 derajat. Memakai "High hill" kemanapun, tas mini "imut" dengan warna-warna cerah, plus make up minimalis, menjadi ciri khasnya. Meskipun begitu, keramahan dan keceriaannya akan mudah dikenali teman-teman lamanya.

Menjelang usia 21 tahun, Tari ingin mewujudkan salah satu impiannya sejak remaja yaitu menikah dengan seorang dokter. Namun, saat ini ada seseorang yang membuatnya jatuh hati, Setyo. Padahal, seorang dokter, bernama Kelvin, telah menyatakan perasaan suka pada Tari. Lalu, bagaimanakah Tari mengatasi hatinya?

Disuatu siang, taman kampus tempat favorit Tari sedang ramai dengan kegiatan mahasiswa. Karena begitu ramainya, Tari pun mencari tempat hening untuknya membaca bersama Linda, sang sahabat sejak SMA. Tanpa pikir panjang, mereka pergi ke balkon lantai 3 belakang gedung.

"Cocok sekali ternyata, sepi, sejuk, dan terang. Rasanya nyaman nih, menunggu sore disini Lin." sambil berlalu, Tari mulai membuka bukunya.
"wah,, lebih asyik kalau ada lagu yah!" lantas Linda pun memutar mp3nya.
Tari yang sedang membalik halaman bukunya, tiba-tiba teralihkan oleh Setyo yang terlihat lewat jendela, sedang sibuk merapihkan laboratorium di lantai 1 gedung seberang.

Entah sejak kapan, Tari menaruh kagum pada Setyo. Setyo adalah mahasiswa tak populer, namun sebenarnya memiliki potensi dan prestasi dibalik ke tenangannya. Dan satu hal lain dari Setyo yang membuat Tari terpesona adalah suara emas dan keahliannya bermain piano. Pernah suatu kali, ketika Tari berbelanja di mall, ia melihat Setyo bernyanyi solo di panggung restauran sambil bermain piano. Lalu, satu per satu berbagai keunikan dan pesona Setyo muncul begitu saja di depan matanya.

Ditengah renungnya, ternyata Setyo balik menatap dan tersenyum.

Jumat, 04 Juni 2010

Semester 4

Minggu depan..., uas semester 4 akan berlangsung. Mata kuliahnya itu, ada Bahasa Inggris, Elektronika, Fismat2b, termodinamika, ppep, fismat2a, dan Fiskom. (keterangan : fismat adalah singkatan dari fisika matematik, fiskom adalah singkatan dari fisika komputasi, dan ppep adalah singkatan dari perencanaan proses evaluasi pembelajaran)

Gak terasa, semester 4 udah mau selesai. Kalau di inget-inget, semester 4 ini ngos-ngosan juga. Yang paling bikin aku ngos-ngosan adalah masuk pagi jam 8 dari Senin sampai Kamis, plus masuk pagi lagi jam 8 hari Sabtu. Padahal, hampir semua dosen aku sekarang pada gak ada komprominya sama mahasiswa telat. Tapi, karna jarak rumah ke kampus yang "jauhnya" bisa dibuktiin sendiri, jadinya bikin hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu, hampir tiap hari aku dateng telat. Bisa dihitung jari deh, kapan aku dateng tepat waktu. Huhuhu........ -__-'

Macet Jakarta semester ini,, rasanya makin paraah aja. Badan pegel-pegel abis, nyetir motor dari Ciledug ke Rawamangun. Hidup emang pilihan sih. Pilihannya adalah nyetir motor ngebut plus nyelip macet disana-sini dalam waktu 1,5jam ataaaauuuu naik metromini kejebak macet trus ngantri busway sambil desek-desekan plus lari-lari di halte transit dukuh atas dengan waktu total perjalanan 2-2,5jam barulah tiba di kampus tersayang.

Oleh karena itu,, aku sebenernya "gak suka" kalo harus dateng kuliah jam8 pagi. Sementara, materi kuliahnya (dengan mata kuliah yang udah disebutin diatas tadi) makin "SERU" yang disertai "Tugas Menggunung". weeew......

Ya Allah... Lapangkanlah dadaku...

Alhasil,, dengan modal nekat dan gak pikir panjang, aku pun dadakan ngekos di belakang kampus, yang kebetulan banget hari itu ada kos yang baru aja kosong ditinggal penghuni lamanya yang cuma pindah ke kamar belakang. >.< Situasi jadi seperti lampu ijo di perempatan jalan.

Sekarang, meskipun banyak tugas yang gak maksimal, tapi kesempatan aku buat dapet nilai A di setiap mata kuliah masih terbuka lebar. Yaitu di dua minggu ini, kesempatan itu adalah menjalani uas dengan sebaik-baiknya dan sungguh-sungguh belajar, serta mengumpulkan tugas-tugas akhir secara maksimal. Aku yakin, harapan selalu ada. Aku yakin, Aku Bisaaa!!! n_n

Semangaaaat!!!
Semangaaaat!!!
Semangaaaat!!!
UAS didepan mata, telah menantiku!!!