Hari ini, aku pulang. Tak seperti biasanya, kamis malam ini aku di rumah. Itu karena besok, Bapak akan kembali berlayar. Aku belum tahu, ia akan pergi kemana. Aku hanya tahu, besok ba'da subuh, Bapak akan terbang ke Kuala Lumpur-Malaysia. Sebenarnya, aku berharap bisa mengantarnya ke bandara besok. Tapi, entahlah apakah itu mungkin. Karna, aku harus pergi kuliah pagi, jam 8. Bisa dibayangkan, rumah ini akan lebih sepi, selepas keberangkatan Bapak.
Dan, ada satu hal yang membuat rumah ini akan semakin sepi lagi. Lusa, dua hari dari sekarang, mbak Ika akan pergi ke Malingping, Banten. Keberangkatan mbak Ika tersebut tak lain untuk menunaikan masa baktinya sebagai seorang dokter muda. Sesuai yang telah ditetapkan, masa bakti yang akan ditempuhnya adalah selama satu tahun. Aku tak tahu, seberapa jauh jarak antara rumahku di Ciledug dan Malingping. Kata Bapak, Ibu, dan mbak Ika, yang telah survei ke sana, perjalanan harus ditempuh selama 7 jam, atau 14 jam pulang-pergi. Ini artinya mbak Ika tidak akan sering pulang ke rumah, mengingat jaraknya yang jauh dan waktu tempuhnya yang lama dikarenakan jalanan di sana tidak bagus (rusak).
Jadi, bisa dibayangkan bagaimana sepinya rumah ini, yang semula dihuni 7 anggota keluarga plus 1 prt, kini hanya 3 anggota keluarga plus 1 prt. Meskipun hanya sementara, tapi rasa sepi dan kesepian akan membuat waktu serasa berlalu lebih lama.
Sekarang, aku kembali dilema. Di satu sisi, aku ingin tinggal di rumah, untuk menemani Ibu agar tidak kesepian. Di sisi lain, jika mengingat tugas kuliah yang banyak dan jam kuliah pagi, aku rasanya ingin tetap kos saja. Dilema ini harus ku akhiri, dua hari lagi. Tapi, bagaimana...
...
BalasHapusWujudkan cintaimu dengan memberikan doamu yang setulusnya pada ibumu,
Karena kamu sangat membutuhkan doanya padamu.
...
(Doa Di Jakarta, Rendra)