Saat itu.. aku sangat bersyukur, karena Allah mengizinkanku untuk menjadi bagian dari mereka. Saat itu, aku adalah guru baru di tempat yang dikelilingi pepohonan, Adzkia Islamic School-Pesantren Daarut Tauhiid.
Hidup di dunia memang begitu singkat. Sekarang, aku bukan lagi seorang yang berusia anak-anak. Tetapi, masih sangat ku ingat bagaimana aku pernah meminta kepada orang tuaku, agar aku dimasukkan ke sebuah pesantren setelah lulus sekolah dasar. Aku yang masih bersekolah di kelas 6 di sekolah dasar negeri di Ciledug, entah siapa nama temanku yang mengajakku melanjutkan bersekolah ke pesantren. Ternyata, Allah belum mengizinkanku menjadi seorang santri, atau bahkan untuk melihat seperti apakah lingkungan pesantren.
Tiga tahun berselang dan aku sudah menjelang lulus sekolah menengah pertama di sebuah sekolah negeri di Ciledug. Aku masih ingat pula, bahwa aku masih punya keinginan untuk masuk ke pesantren. Subhanallah. Alhamdulillah. Allah Yang Maha Penyayang, menakdirkanku melanjutkan sekolah di sekolah menengah atas di sekolah negeri di Ciledug dan di SMA ini, Allah mempertemukanku dengan seorang Santri dari pesantren Gontor. Pesantren Gontor adalah pesantren yang terkenal se-Indonesia. Gontor ada di Jawa Timur. Temanku itu namanya Fensi. Aku mengaguminya, karena tidak semua orang bisa terdaftar sebagai santri di Gontor. Itu artinya, Fensi adalah orang yang hebat! Subhanallah. Keinginannya kuat untuk mencari ilmu di pesantren. Hingga, Allah menakdirkannya bertemu denganku, agar aku tahu, rasanya berteman dengan seorang santri, karena keinginanku menempuh pendidikan pesantren tidak pernah terjadi, sampai sekarang. Masyaa Allah. Allah Maha Mengetahui, apa yang terbaik bagiku. Alhamdulillah. Meski begitu, Allah Begitu Sayang kepadaku. Allah selalu memberikanku lingkungan hidup yang baik, yang dikelilingi oleh orang-orang baik.
Sejak aku di SMA, aku tidak terpikir lagi untuk mencari ilmu di sebuah pesantren. Namun, Allah selalu menjagaku, dengan menakdirkanku melanjutkan kuliah di 'pesantren' UNJ, yaitu fakultas MIPA. Alhamdulillah.
Hingga tibalah hari itu, hari dimana aku bertemu dan berinteraksi dengan santri-santri di Adzkia Islamic School. Masyaa Allah. Allahu Akbar. Semoga Allah selalu melindungi dan menyayangi kalian semua, siswa-siswa Adzkia Islamic School yang aku sayangi. Aku sangat bersyukur pada Allah, atas karunia kesempatan untuk berada di antara hamba-hamba Allah yang semangat menghafal Al Qur'an itu. Alhamdulillaah. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar