Sore ini, saya mendengar kisah dari seorang kerabat yang datang dari Cilacap. Ia menuturkan bahwa sawah miliknya, kini tak menghasilkan panen yang baik. Bila dahulu rentang waktu panen yaitu dua kali setahun, namun pendapatan waktu itu lebih besar dibandingkan kini yang panen tiga kali setahun. Selain hasil panen kualitasnya menurun, jumlahnya juga tak banyak lantaran banyak diganggu oleh hama tikus.
Kisah itu menghentakkan pikiran saya. Artinya, banyak petani di Indonesia yang butuh bantuan. Petani yang mayoritas masih menggunakan cara atau metode tradisional dalam mengelola sawahnya, butuh partisipasi pakar pertanian dan teknologi pangan untuk meningkatkan kualitas pertanian mereka. Kemudian, saya mulai bertanya, kemanakah orang-orang yang seharusnya bisa membantu para petani itu? Atau, apa mungkin di Indonesia, pakar pertanian dan teknologi pangan belum ada? Ah, tapi rasanya untuk pertanyaan kedua itu, tidak mungkin. Lalu, dimana pemerintah yang seharusnya memperhatikan kesejahteraan rakyat, khususnya para petani ini?
Kini, apa yang bisa saya lakukan ya, untuk mereka? Rasanya ingin sekali bisa membantu para petani yang kesulitan itu. Sepertinya, minimal para petani perlu diberi penyuluhan atau pelatihan tentang cara-cara bertani yang baik dan menguntungkan, serta pengenalan teknologi pertanian sederhana yang juga bisa meningkatkan kualitas panen. Tapi, itu belum bisa saya wujudkan sekarang. Mungkin, suatu hari nanti, saya bisa membantu para petani itu. Insya Allah. Dan mungkin, ada cara lain bagi saya, suatu hari nanti, untuk membantu kalian, hai petani.
Maafkan saya, hai para petani yang butuh bantuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar